Aksi Nyata Desa Titian Kuala Cegah Karhutla, Oleh, Sahal Muadz, S. Si. (Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum KLHK) Titian Kuala, (30 Juli 2023)

Titian Kuala News – Memasuki bulan Agustus 2023, musim kemarau mengancam seluruh wilayah Indonesia. Termasuk wilayah Kecamatan Selimbau yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala Desa Titian Kuala Soptian Hadi telah menyiapkan sejumlah aksi nyata sebagai wujud pencegahan karhutla di wilayah Selimbau.

“Sebenarnya, bukan baru-baru ini Desa Titian Kuala menjadi salah satu desa di Selimbau yang siap siaga terhadap karhutla. Sejak tahun 2018, Desa Titian Kuala telah memiliki alat pemadam kebakaran hutan sebagai fasilitas penunjang pemadaman kebakaran yang berasal dari anggaran desa”, ungkap Soptian Hadi.

Alat yang dimaksud terdiri dari dua buah mesin robin, satu gulung selang dan nozel. Walaupun alatnya masih sederhana, Desa Tititan Kuala menjadi satu-satunya desa yang telah memiliki alat pemadam kebakaran di pusat kota kecamatan Selimbau. Tidak jarang, desa-desa lain meminjam alat tersebut pada saat ada kejadian kebakaran rumah.

“Untuk tahun 2024, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa Titian Kuala, merencanakan Penambahan alat Pemdam Kebakaran seperti Fire Hose Polyester, Y Conection, Fire Nozle AWG, utk Saat ini peralatan yang kita miliki mash kurang”, jelas Soptian Hadi.

Secara letak geografis, Desa Titian Kuala memiliki hutan rawa musiman tepat berada di pinggiran Sungai Kapuas. Dimana saat musim hujan, Sungai Kapuas akan meluap dan menyebabkan hutan tersebut tergenang air. Sedangkan saat musim kemarau hutan tersebut akan kering. Dari segi kerawanan karhutla, hutan tersebut termasuk aman dari ancaman karhutla. Hal tersebut ditunjang dari kesadaran masyarakat yang tidak membuka lahan secara dibakar serta menjaga hutan tepian sungai agar tetap lestari.

Walaupun sampai saat ini wilayah Desa Titian Kuala dikategorikan aman dari ancaman karhutla, tapi pemerintah desa bersama masyarakatnya tetap berkomitmen dalam pencegahan karhutla. Selain pengadaan alat pemadam kebakaran hutan, Kepala Desa Titian Kuala selalu berkomunikasi dengan stakeholder terkait. Salah satunya, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai salah satu instansi yang berfokus pada konservasi sumber daya alam dan ekosistem serta penanganan karhutla.

“Kami sudah menjalin hubungan baik dengan pengelola Taman Nasional Danau Sentarum Seksi Selimbau untuk diskusi seputar karhutla, sosialisasi ke masyarakat baik secara langsung maupun berupa tulisan artikel dan papan himbauan. Selain itu, kami juga meminta saran tentang jenis dan spesifikasi alat pemadam yang menunjang pencegahan karhutla agar kami tahu berapa anggaran yang harus disiapkan,” kata Soptian Hadi.

Tidak hanya itu, Desa Titian Kuala secara mandiri juga aktif mencari referensi-referensi terbaru berkaitan dengan pencegahan karhutla. Hasilnya dituangkan dalam bentuk tulisan artikel dan gambar poster yang kemudian ditampilkan di situs resmi Desa Titian Kuala. “Kami berharap dengan adanya artikel dan poster digital di situs, menjadi bermanfaat sebagai bentuk sosialisasi secara tidak langsung kepada masyarakat umum dalam mencegah karhutla,” jelas Soptian Hadi.